Ku Sedang tiduran diatas Sofa seraya Memandangi Kupu-Kupu indah berwarna Kuning Cerah yang terbang dengan selow-nya dibawah atap rumahku.
Dan sesekali kupu-kupu itu menabrak-nabrakkan dirinya ke tembok rumah, aku pikir kupu-kupu itu menabrakkan dirinya ketembok karena lagi frustasi karena terlilit hutang atau terjepit krisis ekonomi karena efek kenaikan BBM. Atau mungkin juga kupu-kupu itu lagi galau karena cintanya ditolak oleh lawan jenisnya.
Namun setelah aku perhatikan baik-baik dengan mata Batinku ini,, ehh bukan, maksudnya dengan mata kepalaku ini, kupu-kupu itu menabrak-nabrakan dirinya ketembok bukan karena dia frustasi ataupun galau, dugaanku tadi salah, yang benar adalah kupu-kupu itu sedang mencari jalan keluar supaya ia bisa keluar dari rumahku yang lagi berantakan ini, mungkin baginya Rumahku bagaikan penjara bagi kupu-kupu itu , sehingga ia pengen keluar dari rumahku untuk bebas, lepas, dan menghirup udara bebas, Tidakkah kupu-kupu itu tau bahwa udara didalam rumahku lebih sejuk dibandingkan udara diluar sana yang penuh dengan Polusi.
Tiba-tiba saja dikejauhan sana terlihat se-sosok hewan melata pemakan serangga, semacam cicak namun lebih besar, yang kalo tiap malem mengeluarkan bunyi ;''Toket,, Toket,, Toket'' begitu seterusnya sebanyak 6x atau lebih. hewan apakah ini??? YakTull!!! hewan tokek namanya, dia masih saudaraan sama cicak ternyata.
Dan tokek itu seperti mulai menghampiri kupu-kupu itu, perlahan dia mendekati kupu-kupu, semakin dekat dan lebih dekat, Sepertinya aku tau siasat tokek itu, Waduh!!! nyawa kupu-kupu itu berada dalam bahaya!!!
segera aku berkata;''Kupu-kupu awas!!! sambil aku melambaikan tangan, bukan melambaikan tangan ke kamera melainkan melambaikan tangan kearah kupu-kupu itu dengan maksud supaya kupu-kupu itu tau bahwa dirinya sedang di dekati tokek dan nyawa-nya sedang terancam.
Namun, berbarengan disaat aku bilang ''Awas!!'' ke kupu-kupu itu, disaat itulah kupu-kupu itu dilahap oleh si Tokek.
Oh my god!!! usahaku sia-sia saja, Ternyata tokek itu bergerak sangat cepat yang pada akhirnya aku gagal untuk menolong kupu-kupu itu dari incarannya.
Kupu-kupu kuning Maafkan aku yang telah gagal untuk menolongmu, dan maafkan aku yang hanya bisa menyaksikan kematianmu tanpa bisa mencegah tokek yang merenggut nyawamu.
Mungkin sudah nasib dan takdirmu mati disantap tokek, dan mungkin memang sudah rejekinya si tokek untuk menjadikanmu ganjal perutnya untuk menyembuhkan rasa laparnya.
Tapi, apapun alasannya kau (kupu-kupu) terlalu indah untuk mati seperti itu.
http://jeckdani.blogspot.com/2015/03/kupu-kupu-maafkan-aku.html
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kupu-Kupu Ma'afkan Aku"
Post a Comment